Pages

Tuesday, 22 November 2011

Me is me, you are you


Me is me, you are you

Jujur deh, apa yang kalian rasakan saat orang bilang atau kalian sendiri bilang ke diri kalian kalo AKU ya AKU, Kamu ya KAMU???

Kalo aku?
Jelas sedih... Sedikit nggak peDE, dan rasanya gak enak ngucapin semboyan itu.


Sepulang kerja sore ini, aku dikabarin suatu kabar yang menurut aku  merupakan kabar baik sekaligus menghempaskan aku wkwkwk.

Yah, biasa sih, prestasi dan prestasi. Sesuatu yang enggak bisa aku berikan selama aku hidup di dunia ini (keterlaluan nggak tuh?)

Lagi, aku melihat foto profil seseorang di salah satu jejaring sosial yang kayaknya (atau memang) bahagiaaaaaaaaaaa banget bersama rekan-rekannya.

Dengan bersegera aku nge-klik foto itu supaya bisa dilihat dengan jelas.
Dalam hati aku:
Duh gustiiii, lek aku dadi wong sing di foto iku, bahagianeee....

Tapi aku bukanlah orang yang ada di foto itu,
Aku jauh di seberang, sedang menatap layar laptop untuk bersegera menyelesaikan kewajibanku yang sudah dibayar untuk menyelesaikan tugas itu.

Sedih sedih dan sedih. Itulah yang sedang kurasakan saat ini.
Bagaimana aku ingin seperti yang lain yang memiliki prestasi.
Bagaimana aku ingin seperti yang lain yang memiliki materi.

Dan akhirnya, lagi-lagi aku teringat akan suatu hal yang selalu menyadarkanku tiap kali aku merasa tertekan menjadi diriku sendiri:

BERSYUKURLAH DALAM SEGALA HAL.
BERSUKACITALAH SENANTIASA.

Itu adalah kutipan dari salah satu kitab  suci yang aku yakini.

Mengingat aku adalah manusia yang nggak terlalu peduli agama, mengutip kata-kata bijak seperti itu aja udah  bisa dibilang Exceed Expectation (pake bahasa Harry Potter- Fred and George Weasley).

Setiap kali aku mencoba barharap jadi orang lain (istilah gampangnya: nggak bersyukur jadi diri sendiri) 
selalu dan selalu aku teringat pada orang-orang yang nasibnya kurang beruntung di bandingkan aku.

Mungkin motivasi rasa syukurku itu rada salah penempatannya
Aku bersyukur karena merasa lebih baik dari orang lain, itu kan gak bener juga ya?

Yah tapi WeTeEf lah ya.
Yang pasti aku pengen hidup ini nggak usah terlalu ngoyo, seperti judul blog aku ini DO THE BEST AND MOVE ALONG.

Yah, buat kalian semua yang pernah ngerasa pengen jadi orang lain, gak bersyukur dengan keadaannya sendiri, percaya nggak percaya, aku mungkin pengen jadi salah satu dari kalian.

Yah, with all the fairness, i aver to myself:

It’s good to be yourself, as long as you don’t hurt anybody around you

It’s good to be yourself, as long as you can be useful to others.


It’s good to be yourself, as long as you are proud to be you.


Yes, you are, yes, you are amazing.

Hey behold!
Something inside you will appear.
Something that makes you shine.
Something that no one ever had but you.

Do you believe it?

J




Recession and The Young

Gw baca salah satu artikel yang ada di www.economist.com Tertarik dengan isinya sih, cuma artikelnya dalam bahasa Inggris dan kayaknya bakal butuh hard effort supaya ngerti isi artikel tersebut.


Berhubung artikel in mengenai ekonomi, maka sebagai salah satu mahasiswa yang mengambil studi ekonomi, saya akan mencoba mengartikan kata-kata sulit dari kata-kata yang ada di dalam artikel tersebut (lha?? kok gak ada ekonomi-ekonominya sih?? heheheh).


Oke, ini saya translate bukan berdasarkan abjad, tapi berdasarkan urutan bacaan (yang saya anggap merupakan kata-kata sulit) semoga bermanfaat :)


  • derailed 
  • unless 
  • sustain
  • soothe
  • Instead
  • fairness 
  • nasty 
  • households 
  • policies 
  • impose 
  • caveats 
  • crunch
  • overall 
  • hunkering 
  • slump
  • hired
  • removal 
  • realm 
  • debased 
  • ditching 
  • autonomous 
  • whiff 
  • rigour 
  • nursing 
  • apprenticeship 
  • council 
  • charity
  • tearfully 
Sorry, gw berubah pikiran, bakalan susah ngartiin kata-kata ini, better we learn by ourselves, blajar sendiri-sendiri maksud gwe hehehhehe

Sunday, 20 November 2011

Facebook, face da joke!

Facebook oh facebook.
Gak tau bawa hoki atau sial ini jejaring sosial.
This is the place where angels and demonds meet.


Gak habis pikir sama mereka yang udah menyalahgunakan jejaring ini =="
Aku pribadi udah pindah ke twitter yang jauh lebih safe.


Kadang mikir juga, apa aku terlalu "menarik" sampe-sampe mereka segitu keponya sama aku
Atau aku aja yang terlalu sensitif?


Dan aku bertanya-tanya bagaimana mereka bisa bertahan di lingkungan yang begitu, I mean, dikepoin everyday, segala status dibaca dan dijadikan bahan untuk memvonis gak jelas.
Weleh weleh.....

Mereka yang Berubah

Pikiran-pikiran saya kembali melayang kepada orang-orang yang saya anggap telah berubah.
Pikiran-pikiran itu kembali timbul saat saya bertemu dengan seorang tetangga saya saat pulang ibadah sore ini.

Seseorang yang enggak bisa masuk ketegori teman atau musuh - yah, tetangga sih tetangga, tapi rasanya sudah lama sekali sejak saya duduk di teras rumahnya minta diajarin main gitar.
Tapi tadi sore berbeda.
Dia sedang memarkir motornya, pun saya. Saya pribadi adalah seorang yang cenderung introver. Seandainya dia tidak menegur saya duluan, bisa dipastikan, tidak akan terjadi apa-apa.

Saya sudah memastikan dalam hati, pasti nih orang enggak akan negur saya.

Saya berjalan dengan sedikit menundukkan kepala saya, tapi dalam hati tetap bertanya-tanya, mungkinkah dia akan menegur saya? Saya mencatat, orang yang jaraknya hanya 4 meter dari saya itu adalah pribadi yang cukup menyenangkan - dulu - kalau sekarang, entahlah.

Saya berjalan. Mencoba mengabaikan rasa penasaran saya.
Ternyata perkiraan saya terbalik, dia tersenyum!

Wah, saya sudah lupa, sejelek apa pun seseorang, kalau dia tersenyum, itu akan mengubah segalanya 180 derajat.


Demikianlah, sang tetangga yang tersenyum itu memaksa saya memikirkan orang-orang yang berubah.
Mereka yang tadinya ramah, kemudian berbalik membuang muka saat bertemu.

Orang kaya itu cuma ada dua tipe: orang kaya yang sombong atau orang kaya  yang sombong banget.

Perasaan seperti itu membuat saya sedikit skeptis.
Bahkan orang-orang yang mengaku dirinya rohani tidak membuat saya merasakan bahwa mereka benar-benar ber-Tuhan.

Kenapa ya???

Kalau dipikir-pikir, perubahan sikap seseorang itu bisa dibilang relatif.
Kalau dilihat dari sisi saya, mereka lah yang berubah.
Tetapi kalau dilihat dari sisi mereka, mungkin mereka justru berubah karena adanya perubahan yang ada pada diri saya.

Jadi??

Saya benci jadi orang lain, saya tidak suka direndahkan, dan saya butuh pengakuan.

Saya pribadi lebih memilih menjauhi orang-orang yang berubah itu. Entahkah mereka berubah karena mereka merasa lebih superior, atau pun merasa lebih junior.


Tuesday, 15 November 2011

Cerita gw malam ini!

Berhubung blog ini rada gak jelas tanggal dan waktunya, maka akan saya beri tahukan bahwa saat ini menunjukkan pukul 22.30 WIB tertanggal 15 November 2011.

Banyak, banyak banget yang ingin saya ceritakan_

Tapi akan dimulai dari manakah????

Saya ingin menceritakan pengalaman saya saat UTS kemarin.

Ujian dimulai pukul 13.30. Bayangkan sodara-sodara, seperti apakah keadaan seorang mahasiswa pada pukul sekian. Pastinya muka udah lecek, dan suara perut berkoar-koar minta diisi.

Pengawas dengan santai dan angkuhnya tiba - membagikan soal ujian dan lembar jawaban.
Pengawas yang satu ini, dari dulu udah saya hindari deh.
Noleh kanan-kiri kagak bisa, apa lagi bisik-bisik minta jawaban.

Nasib saya sebagai mahasiswa yang bergolongan menengah "bawah banget", mangharuskan saya untuk bekerja di sore hari - yang akan menjadi fondasi cerita saya.

Saat pengawas tiba di kursi saya, dengan cepat mata saya mambaca cepat soal2 yang ada.
Dengan otak saya yang pas-pasan ini, saya mulai menyortir ketujuh soal yang ada:

  1. Apa yang dimaksud dengan penalaran deduktif dan induktif? Berikan contohnya dalam dunia akuntansi! (Alaaahhh gampaaanggg!)
  2. Apa yang dimaksud dengan PABU? (cailah, ceteekkk)
  3. Apa yang dimaksud dengan rerangka konseptual? Tuliskan pengertian rerangka konseptual menurut IAI! (astafiruloh, lupa)
  4. Apa perbedaan antara prinsip akuntansi, standar akuntansi, dan prinsip akuntansi berterima umum? (bodo ah, ngasal aja wkwkwk_)
  5. dst 
  6. dst
  7. dst

Demikianlah ketujuh soal itu dihadapkan pada diri saya yang pikirannya sebentar ke kerjaan sebentar ke makanan sebentar ke jalanan hahhahahha.

Semua rekan sudah mulai sibuk, menoleh kanan-kiri, mendongak ke atas mencari inspirasi, atau hanya duduk diam termangi-mangi (eh) termangu-mangu denk.

Saya pribadi memeras otak saya untuk menjawab ketujuh soal itu secara gila-gilaan.
Saya udah belajar kok, masa gitu doang gak bisa dikerjain sih?

Detik demi detik saya lalui dengan menggoreskan pulpen saya di atas kertas jawaban.
Saya sadar semuanya itu mencerminkan ke-superficial-an saya.

Setiap 2 menit sekali hal berikut lah yang ada di otak saya:
" mandi 10 menit + pake baju 10 menit + makan 5 menit + perjalanan 30 menit"
Itu menandakan saya benar-benar pengen cepat2 pulang ke rumah, takut terlambat tiba di tempat kerjaan.

Dengan keadaan yang sangat menyedihkan seperti di atas, saya mulai memperhatikan rekan-rekan saya.
Betapa santainya mereka_
Betapa nggak mikirnya mereka_
Betapa nyamannya hidup mereka.

Pulang ujian langsung ngorok kali ya>
Sementara saya harus berjuang dan harus segera membuat keputusan:
Berlama-lama mengarjakan ujian, dengan konsekuensi terlambat sampai rumah, nggak bisa makan dulu dsb dsb atau mengerjakannya secepat mungkin dan pulang.

Keputusan sudah ada, saya harus cepat bekerja.
Dan nyatanya__
Tadaaaaaaaaaa_
I was the first student who finished the test!

Jawaban saya mungkin rada gak jelas sih
Tapi dalam perjalanan pulang saya meyakinkan diri saya:
Bahwa itu semua hasil saya sendiri.
Nyontek?? Ogah dah!

Sempat terpikir, apa yang ada di benak rekan-rekan waktu saya melangkah maju ke depan kelas untuk mengumpulkan lembar jawaban saya, tapi___ yah, whatever, apapun yang in their mind, gw santai aja lah.

Di perjalanan pulang, sadar gak sadar, saya memang sempat iri pada mereka yang ada di dalam kelas yang baru saya tinggalkan, tap di saat bersamaan saya berkata
YOU'VE DONE YOUR BEST, SIES!
GO! MOVE ALONG!


Monday, 7 November 2011

Sims Social, Reality vs Imagination

Sims Social

Salah satu game online yang ada di facebook.
Siapa sih yang gak tahu sama game ini? Rata-rata semua udah pada kenal dan ikut memainkannya, bahkan sampai kecanduan...
Salah satunya aku (duluu...)
Game ini emang menguras waktu, apalagi kalo udah lihat level temen udah jauh di atas kita, rasanya pengen nyaingin atau ngalahin dia.

Game ini game yang membutuhkan kreativitas bukan hanya untuk membangun rumah yang oke, tapi juga untuk menjaga hubungan antarpemain. Kita juga harus pinter2 ngurus rumah, pinter2 menggunakan energi_ apa mau dipake buat earn simoleons (uang di sims social -red) ato dipake buat menyelesaikan challege yang bisa mendapatkan barang-barang tertentu jika challegenya bisa terselesaikan.

Menurut aku sih, kalo udah kecanduan, udah parah tuh. Contohnya aja ade aku. Dia tiap subuh buka laptop, tengah malem buka laptop, belajar jadi lupa, nilai jadi jelek dah.

Tapi kalo tau waktu, yaaa oke oke ajaaa__

Lebih dari sekedar imajinasi, buat aku sims social ini menggambarkan harapan aku di masa depan. Bagaimana aku menjalani hari, seperti apa rumahku nanti, macem-macem deh.
Sampe kadang2 aku ngarep kalo hidup itu sama kayak hidup yang ada di sims social itu heheheh,

Tapi, pada dasarnya, kenyataan itu, maksud aku, kehidupan yang nyata itu jauh lebih menarik kok. Apa sih game? Bisa aja itu menghibur, tapi dunia nyata_ itulah yang harus kita perbaiki, itulah yang harus kita perjuangkan dari sehari ke sehari :)

Satu lagi, pelajaran yang aku tarik dari game ini.
Game ini sangat menghargai kerja keras. 
Misalnya aja, memotong rumput, nah kalo di Sims Social, memotong rumput juga dapet rewards lho, baik berupa uang, energi, atau craft2 lain.
Nah, jika para pembuat game menghargai pekerjaan2 yang notabene dianggap sepele dengan memberi rewards yang oke, berarti Sang Pencipta kehidupan ini, lebih kali menghargai segala usaha kita, apa pun itu_ memotong rumputkah, mencuci piring kah, mengerjakan tugas kah, baca buku kah, semuanya pasti ada rewardnya____________--


Jadi pilih mana, memotong rumput di Sims Social ato memotong rumput di halaman rumah??

:)

Saturday, 5 November 2011

Because There's Nothing to Hide in This Life

Yap, ini adalah posting aku yang pertama di blog ini. Sebelumnya sih udah punya blogger tapi dihapus. Ok. Don't talk about the past, let's talk about NOW.


Alasan buat akun blogger lagi, karena ternyata akun di Typepad susah banget nyelipin widget2 yang bagus. Jadi_ yah, diputuskan aku balik lagi ke blogger.


Buat orang yang dulunya punya hobi nulis (since i was young) aneh juga, tiap kali ngepost, pasti hapus lagi hapus lagi_ Kayak nulis ga ada juntrungannya :D capek2 nulis tapi di remove terus2an. Jadi gak ada jejak deh hahahah.


Aku baru aja nge-reactivated akun Facebook aku.
Sinting juga kalo diinget2 aku udah ngeremove akun itu lebih dari 3 kali dalam 1 tahun ini. Hahah. Gak jelas. Gak punya pendirian banget ya aku?
Pengennya sih tadinya ada yang nanyain, Sies, kok nama kamu gak ada di Facebook?
Tapi setelah 4 hari deaktivasi, kagak ada tuh yang nanyain, wkwkwk.

Ngarepp dah diriku yang gak ada artinya ini dirindukan hahahhah.


Tadi aku liat2 akun twitter+facebook seorang teman dari temanku (pastinya, si teman dari temanku ini gak kenal aku___ halah)
Tertarik____

Sangat tertarik dengan kepribadiannya (setelah lihat2 postingan dia di twitter+fb)
Good looking, kelihatannya friendly dan yaaaa humble lah kalo menurut aku.

Tentunya sang teman dari temanku ini adalah kaum Adam yak_ jadi wajar lah ketertarikan aku berlipat ganda. kalo cewek mungkin yang ada bukannya tertarik, tapi iri ato malah illfeel atau malah masa bodo amat_ lu cewek gw juga cewek (wkwkwkwwk)



Ada juga orang yang bisa sedemikian rupa mengekspresikan dirinya dengan gaya yang elegan, gak pake disembunyi2in kayak aku (nb: fb aku diprotek buat temen2 aja, foto2 suaaangaaattt terbatas_ karna muka kita emang rada gak jelas gituuu hahahahha).
Yaaa pokoknya begitulah.


Sebelum aku ngepost blog pertamaku ini, aku sebelumnya ngetwit:
Because There's Nothing to Hide in This Life


Ngetwit begitu ya gara2 ngeliat akun si dia itu lah___
alangkah menyenangkannya bisa jadi diri sendiri
Alangkah indahnya kalo kita bisa mensyukuri sebagaimana kita apa adanya


Dan ternyata post aku di retweet oleh seorang teman_ (temanku ini lah yang punya teman yang lagi aku kepoin itu, halaaahhhh) :




wkwkkw yah_ jujur atao enggaknya itu retweet, aku sudah merasa berterimakasih _____
hehhehehe


Sedikit menyemangati hidup aku yang sering gak puas, dan pengen jadi orang lain

Hey come on! You're amazing just the way you are



Because there's nothing to hide in this life 


Cheeerrrzzzz!!!