Pages

Thursday, 9 February 2012

Tiba-tiba nangis

Nggak tau kenapa, setelah bermention-mention ria dengan salah satu murid les aku, aku tiba2 nangis.
Teringat seorang guru yang saat upacara bendera membacakan sebuah puisi yang berjudul "Menyesal".

Berikut adalah puisi yang beliau bacakan:


Menyesal
Karya: Ali Hajsmi

Pagiku hilang sudah melayang,
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta

Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju arah padang bakti


Begitulah, entah kenapa tiba2 air mata mengalir deras saat mengingat masa-masa itu.
Mungkin karena tekanan beberapa hari belakangan ini. Merasa begitu bodoh, dan memang kenyataannya sangat bodoh. Rasanya sampai sejauh ini ilmu yang bisa aku serap hanya semata-mata 2+2, membaca, dan menulis saja.

Kalo diinget2, masa yang paling menyenangkan, masa-masa SD itulah. Saat dimana semua guru mengayomi, sangat menyayangi, teman-teman yang baik...

Bahkan aku sendiri lupa, apa dulu aku punya jadwal pelajaran?
Aku juga nggak ingat, apa dulu apa aku punya PR? Apa aku pernah mengulang pelajaran di rumah?
Yang teringat semata hanya bermain dan bermain saja.

Aku sendiri udah memasuki semester akhir kuliahku. Tapi rasanya bener-bener parah. Nggak ada satu pun ilmu yang bisa aku pahami. Nge-blank semuanya :( rasanya ini semester terburuk yang pernah aku lewati.

Guruku, seandainya kalian ada di sini, aku pasti langsung sujud di hadapan kalian, menangis, aku menyesal, seperti yang juga dirasakan penulis puisi itu, tua dan tidak memiliki apa-apa, menyia-nyiakan waktu...

Above all, aku sangat berterima kasih, dasar-dasar ilmu telah mereka berikan sungguh sangat berarti_ itulah yang membuat aku sampai sejauh ini masih bisa lolos sampai semester 7 nyaris 8 ini.

If there's a postman, no, maybe wind can deliver my longing to them all....
Mr. Supriyono (Math teacher)
Mr. Prihandono (Science teacher)
Mr. Agus Sumarsono (Bahasa Indonesia teacher, he was the one who read the poem)
Mr. Margiyono (Art and Craft teacher)
and the whole teachers in my primary school...
I do miss you, your kindness, you patience, your all :'(

Sungguh, aku ingin menjadi manusia yang berguna.
All i can do is try everyday of my life, to be a better man, a good learner, as you want :)





0 comments:

Post a Comment